8 Cara Mengatasi RAM Penuh di Laptop dan PC Tanpa Harus Upgrade RAM

Bagaimana cara mengatasi RAM penuh di Windows? Banyak yang bilang "beli RAM!". Oh, oke, tapi bagaimana kalau sedang tidak ada dana? Bagaimana kalau slot RAM sudah habis terpakai? Yang duitnya banyak sih gampang bisa gonta-ganti RAM, motherboard, atau laptopnya sekalian seperti beli krupuk rentengan, lha terus yang lainnya? Untuk itulah artikel ini dibuat, supaya siapapun bisa mengatasi masalah RAM yang sering penuh tanpa harus keluar uang buat upgrade RAM.

Bicara soal memori komputer, sebenarnya Windows sudah punya cara tersendiri dalam mengelolanya. Ketika RAM penuh, sebagian isinya dipindahkan ke page file secara otomatis. Tapi, solusi bawaan ini kadang tidak cukup. RAM bisa saja penuh dan page file juga kelebihan beban. Akibatnya, komputer jadi error, dan kepala jadi pusing.

Akibat RAM penuh


Di komputer saya yang didalamnya terinstall Windows 10 Pro dengan RAM yang cuma seuprit (3 GB), akibat RAM penuh yang paling sering terjadi adalah website yang dibuka mendadak crash, tertutupnya aplikasi secara paksa, dan yang paling parah yaitu layar monitor yang mendadak blank (hitam) selama beberapa saat. Setelah blank, biasanya layar kembali normal tapi aplikasi-aplikasi yang banyak mengkonsumsi RAM sudah tidak ada lagi di taskbar.

Berbagai cara yang bisa dilakukan ketika RAM mulai penuh agar ruang RAM kembali lega


Untuk menghindari kejadian mengenaskan di atas, ada beberapa langkah yang bisa diambil baik dengan menggunakan fitur bawaan Windows maupun menggunakan aplikasi tambahan. Untuk lengkapnya cek beberapa metode berikut ini.



RINGKASAN

1. Hentikan proses aplikasi yang tidak diperlukan.
2. Tutup tab-tab yang tidak dibaca lagi di browser.
3. Matikan semua aplikasi startup kecuali yang penting.
4. Pakai aplikasi pembersih RAM.
5. Matikan services yang tidak diperlukan.
6. Matikan efek visual yang tidak penting.
7. Restart.
8. Gunakan aplikasi ringan.

1. Kurangi Aplikasi


Ketika RAM terlihat penuh, buang semua aplikasi yang tidak penting, matikan semua proses yang sudah tidak dipakai tapi masih nyangkut.

Setiap aplikasi yang dijalankan membutuhkan memori dalam jumlah tertentu. Ada yang hanya sekitar 2 MB seperti Notepad, ada juga yang serakah sampai ratusan MB atau bahkan GB. Dengan menghentikan program-program yang tidak begitu penting atau yang sudah lama tidak terpakai, ruang RAM akan lebih lega.

Untuk mengecek memori setiap aplikasi baik yang terlihat di taskbar dan tray maupun yang tersembunyi (alias background process), buka Task Manager, lalu cek pada bagian Memory. Disitu kita bisa melihat semua program yang sedang berjalan beserta jumlah RAM yang dikonsumsinya.

Untuk aplikasi yang ada di taskbar atau tray, tutuplah seperti biasanya, yaitu melalui jendela utamanya. Sedangkan untuk background process bisa ditutup langsung melalui Task Manager. Contoh background process yang bisa ditutup yaitu seperti Windows Default Lock Screen yang sudah tidak dipakai lagi tapi menolak untuk membebaskan memori.


Untuk mematikan proses melalui Task Manager, klik-kanan pada proses lalu klik End Task.

Di Windows 10, ada sejumlah aplikasi yang terus berjalan di background sekalipun jendelanya sudah ditutup. Untuk mencegahnya, buka halaman Settings, ketik background di kotak pencariannya, lalu pilih Choose which apps can run in the background. Setelah halaman Background apps terbuka, ubah status Let apps run in the background menjadi OFF.


2. Tutup tab-tab yang tidak dibaca lagi ketika browsing.


Di browser, makin banyak tab yang terbuka, makin banyak RAM yang diperlukan. Halaman website yang dibuka pun juga menuntut jumlah memori yang beragam.



Di Google Chrome sudah ada fitur bawaan yang otomatis unload tab jika tidak aktif selama beberapa waktu, tapi tetap disarankan untuk menutup tab-tab yang sudah tidak dibutuhkan.

Untuk browser lain, selain menutup tab, cara yang bisa ditempuh adalah dengan memasang ekstensi yang bisa unload tab secara otomatis. Tapi ingat, jangan terlalu banyak memasang ekstensi karena keberadaannya juga menambah beban pada RAM. Kalau di browser kamu sudah terpasang ekstensi yang tidak diperlukan, misalnya ekstensi-ekstensi Google yang ada di dalam Google Chrome, sebaiknya kamu uninstall semuanya.

Tips: Di Google Chrome, tekan Shift + Esc untuk membuka jendela Pengelola Tugas. Disitu tertera semua halaman website dan ekstensi beserta kapasitas memori yang dikonsumsi. Pilih yang tidak diperlukan lalu klik Akhiri Proses.


3. Jangan biarkan aplikasi startup bertumpuk


Makin banyak aplikasi yang berjalan saat startup, makin lemot pula proses startup tersebut. Plus, aplikasi-aplikasi tersebut juga akan membebani memori.

Kurangi aplikasi startup, jika memungkinkan matikan semuanya kecuali yang sangat penting seperti antivirus.

Caranya:



Di Windows 10, buka Task Manager, klik tab Startup, klik-kanan pada aplikasi yang statusnya Enabled, lalu klik Disable.

Di Windows 7, klik tombol Start, lalu ketik msconfig di kotak pencarian, dan klik pada msconfig yang muncul. Selanjutnya klik tab Startup dan hilangkan tanda centang untuk aplikasi yang ingin dinonaktifkan.


4. Pakai aplikasi pembersih RAM


Yang terlalu sering kehabisan RAM, coba gunakan aplikasi pengawas sekaligus pembersih RAM. Di internet ada beberapa aplikasi gratis yang bisa membebaskan RAM secara otomatis.

Salah satunya memreduct. Ringan, ukurannya kecil, dan fiturnya memadai untuk keperluan pembersihan RAM.

Aplikasi tersebut mengawasi RAM dari area tray dan menampilkan jumlah RAM yang terpakai disertai dengan warna yang berbeda sesuai dengan kondisi kapasitas memory. Kita juga bisa melihat informasi kapasitas virtual memori yang tersisa dengan meletakkan kursor di atas icon aplikasinya yang ada di tray tersebut.


Memreduct bisa diatur agar otomatis membersihkan RAM setiap beberapa menit atau setiap kali kapasitas RAM yang terpakai mencapai sekian persen. Selain itu RAM juga bisa dibersihkan secara manual dengan shortcut key atau dengan klik-ganda pada aplikasinya yang ada di tray, tapi fitur ini perlu diaktifkan dulu dari Settings memreduct.

Sekedar catatan, ada beberapa opini yang menyatakan kalau aplikasi pembersih RAM itu tidak ada gunanya, dan opini tersebut punya argumentasi yang masuk akal. Tapi pada prakteknya aplikasi semacam ini cukup membantu ketika digunakan pada komputer yang speknya pas-pasan dan belum diperbarui sejak sekitar 7 tahun lalu. Jadi, kalau ada yang pesimis, coba dulu aplikasinya, siapa tau cocok kayak obat.

UPDATE: Jika menemui masalah saat mencoba Memreduct, saya sarankan untuk menggunakan Process Lasso dan mengaktifkan fitur SmartTrim. Caranya membersihkan RAM tidak seagresif Memreduct.


5. Matikan services yang tidak diperlukan.


Salah satunya yang bisa dimatikan adalah Windows update. Dalam proses pengecekan update, versi Windows yang terinstall akan diperiksa dan kemudian dicocokkan dengan versi yang ada di server. Ini membutuhkan tenaga yang membebani RAM.

Jika tidak ingin mematikannya, atur Windows update supaya hanya melakukan pengecekan ketika komputer sedang tidak dipakai (idle).


6. Matikan sebagian efek visual.


Untuk mematikan efek visual di Windows 10, lakukan urutan langkah-langkah berikut ini:

Buka file explorer > klik-kanan pada This PC > Properties > Advanced sytem settings > klik Settings pada bagian Performance > pilih "Adjust for best performance" lalu OK.



Kalau hasilnya ada yang aneh, kembalikan pengaturannya seperti semula dengan memilih "Let Windows choose what's best for my computer" lalu OK. Kemudian, pilih efek visual yang akan dimatikan satu persatu dengan menghilangkan tanda centang lalu OK untuk mengaktifkan perubahannya.


7. Restart PC / Laptop


Restart tidak hanya berguna untuk membebaskan RAM, tapi juga untuk menanggulangi masalah-masalah lain seperti Windows yang mulai terasa lemot, aplikasi tertentu yang mendadak hang, program yang tidak tertutup secara sempurna, dan sebagainya. Meskipun demikian, tidak perlu terlalu sering melakukan restart kecuali kalau memang sangat diperlukan.


8. Gunakan aplikasi ringan


Jangan membiasakan diri untuk menggunakan aplikasi yang menuntut RAM tinggi. Carilah alternatif yang ringan.

Sebagai contoh, untuk menulis artikel blog, tidak perlu menggunakan Microsoft Word atau aplikasi office lainnya seperti Libre dan Open Office. Writemonkey atau Q10 sudah cukup memadai, kalau perlu pakailah Metapad atau Akelpad yang merupakan aplikasi semacam Notepad tapi dilengkapi dengan fitur yang sedikit lebih banyak.



Untuk mengedit foto pun tidak perlu selalu menggunakan Photoshop. Beberapa alternatif untuk keperluan editing ringan misalnya seperti Photoscape, Photojoiner, atau Photofiltre.

== == ==

Itulah beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengatasi RAM yang penuh di laptop dan PC berbasis Windows. Untuk menghindari kondisi RAM yang demikian sebaiknya jangan multitasking terlalu banyak. Saat browsing pun usahakan untuk membuka tab sesedikit mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar