Dari sekian banyak fitur yang diusungnya, saya paling suka dengan caranya menangkap dan menyimpan screenshot. Semua hasil tangkapan layar secara otomatis disimpan di panel tersendiri yang bisa diakses setiap saat melalui taskbar, tepatnya di area notifikasi.
Panel itu selalu terbuka secara pop-up di pojok kanan taskbar untuk memberitahu pengguna kalau screenshot sudah sukses diambil. Setelah 3 detik panel tertutup dengan sendirinya. Kelamaan? Ya rubah saja, ganti periode penayangannya ke 0 (nol), nantinya panel akan terbuka sekilas lalu langsung 'kabur'.
Kita juga bisa mengatur agar editor gambarnya selalu terbuka setelah layar di-capture. Selain untuk memastikan screenshot yang diambil sudah benar atau pas sesuai keinginan, screenshot juga bisa langsung diedit saat itu juga.
Editor screenshot-nya bagus lho. Ada beberapa diantaranya yang jarang ditemui di aplikasi-aplikasi sejenis lainnya.
Salah satunya kemampuan menyalin area screenshot yang mana saja. Saya sering menggunakan fitur ini untuk menggabungkan dua screenshot.
Ada juga yang saya sebut dengan istilah profil desain. Misalnya kamu bikin teks dengan warna hitam dan menggunakan font tebal, nah ini bisa kamu simpan sebagai profil. Lalu kamu bikin lagi teks yang desainya berbeda, ini juga bisa disimpan sebagai profil lain. Dengan begitu kamu tidak lagi perlu mengatur desain teks yang sama secara berulang-ulang.
Fitur lain yang juga sering saya pakai adalah cut out. Buat 'menyobek' screenshot. Berguna sekali buat menghilangkan area yang tidak diperlukan dari screenshot. Penghapusan area ini ujung-ujungnya dapat mengkompres ukuran screenshot itu sendiri.
Mengenai perekam layarnya, tidak banyak yang bisa dibahas. Cuma semacam pelengkap saja, jadinya fitur-fiturnya ya 'ngepres' alias ala kadarnya. Saya sudah tidak pernah memakainya. Terakhir kali saya pakai perekam layarnya sudah lama dan saat itu masih menyertakan WATERMARK pada video hasil perekaman (di pojok kanan bawah).
Tapi, kalau cuma untuk merekam layar tanpa edit apapun rasanya juga oke-oke aja selama kamu tidak keberatan dengan watermarknya yang nyelip di ujung video. Saran saya sih, mending cari perekam layar lainnya.
So, udah penasaran sama nama aplikasi screenshot yang saya bahas di atas? Screenpresso, itu namanya. Gratis... untuk fitur-fitur tertentu. Yang tidak gratis yang mana? Pokoknya yang tidak bisa dipakai. Salah satunya fitur auto watermark.
Panel itu selalu terbuka secara pop-up di pojok kanan taskbar untuk memberitahu pengguna kalau screenshot sudah sukses diambil. Setelah 3 detik panel tertutup dengan sendirinya. Kelamaan? Ya rubah saja, ganti periode penayangannya ke 0 (nol), nantinya panel akan terbuka sekilas lalu langsung 'kabur'.
Kita juga bisa mengatur agar editor gambarnya selalu terbuka setelah layar di-capture. Selain untuk memastikan screenshot yang diambil sudah benar atau pas sesuai keinginan, screenshot juga bisa langsung diedit saat itu juga.
Editor screenshot-nya bagus lho. Ada beberapa diantaranya yang jarang ditemui di aplikasi-aplikasi sejenis lainnya.
Salah satunya kemampuan menyalin area screenshot yang mana saja. Saya sering menggunakan fitur ini untuk menggabungkan dua screenshot.
Ada juga yang saya sebut dengan istilah profil desain. Misalnya kamu bikin teks dengan warna hitam dan menggunakan font tebal, nah ini bisa kamu simpan sebagai profil. Lalu kamu bikin lagi teks yang desainya berbeda, ini juga bisa disimpan sebagai profil lain. Dengan begitu kamu tidak lagi perlu mengatur desain teks yang sama secara berulang-ulang.
Fitur lain yang juga sering saya pakai adalah cut out. Buat 'menyobek' screenshot. Berguna sekali buat menghilangkan area yang tidak diperlukan dari screenshot. Penghapusan area ini ujung-ujungnya dapat mengkompres ukuran screenshot itu sendiri.
Mengenai perekam layarnya, tidak banyak yang bisa dibahas. Cuma semacam pelengkap saja, jadinya fitur-fiturnya ya 'ngepres' alias ala kadarnya. Saya sudah tidak pernah memakainya. Terakhir kali saya pakai perekam layarnya sudah lama dan saat itu masih menyertakan WATERMARK pada video hasil perekaman (di pojok kanan bawah).
Tapi, kalau cuma untuk merekam layar tanpa edit apapun rasanya juga oke-oke aja selama kamu tidak keberatan dengan watermarknya yang nyelip di ujung video. Saran saya sih, mending cari perekam layar lainnya.
So, udah penasaran sama nama aplikasi screenshot yang saya bahas di atas? Screenpresso, itu namanya. Gratis... untuk fitur-fitur tertentu. Yang tidak gratis yang mana? Pokoknya yang tidak bisa dipakai. Salah satunya fitur auto watermark.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar