Saya sering sekali mengcapture gambar yang menyisakan banyak ruang polos. Contoh yang masih fresh adalah daleman situs Dropbox yang kemarin saya ambil screenshotnya.
Karena screenshot itu hendak dijadikan pelengkap artikel tutorial Dropbox, tentu saja saya tidak bisa upload begitu saja. Khusus untuk gambar-gambar seperti itu, tidak cukup rasanya hanya dengan mengkompres untuk meminimalkan ukuran file. Biasanya yang saya lakukan adalah membuang bagian-bagian yang tidak diperlukan dalam screenshot, baru kemudian melakukan kompresi.
Untuk mengenyahkan bagian-bagian yang tidak ada gunanya seperti ruang polos di antara dua obyek, saya menggunakan Screenpresso. Aplikasi screenshot yang dilengkapi sejumlah fitur editing yang cukup manis ini sudah lama jadi andalan saya. Snagit, FastStone, Screenshot Captor, PicPick, semuanya lewat.
Snagit? Berat dan banyak dari fiturnya yang tidak saya butuhkan. Screenshot Captor lebih ringan, tapi fiturnya tetap terlalu banyak bagi saya. PicPick lebih gegas dan benar-benar enteng, tapi fitur editingnya tidak memadai. Sedangkan Screenpresso, meski loadingnya lebih lambat daripada PicPick, fitur editingnya sesuai dengan selera saya.
Dan salah satu dari fitur editingnya yang sering saya pakai adalah fitur Cut Out. Fungsinya yaitu untuk memotong area yang tidak dibutuhkan dalam gambar.
Seperti yang anda lihat di gambar, ada ruang kosong yang bisa dibuang. Untuk menghilangkannya, buka jendela editor Screenpresso, klik tab Image, lalu klik Cut Out. Pilih area yang hendak dibuang dan kemudian klik Apply.
Dengan pemotongan tersebut, screenshot yang tadinya berukuran 1005x415 mengkerut jadi 789x415, dari yang semula berbobot 22.7KB menjadi 22KB. Penghematan sizenya memang sangat kecil, tapi setidaknya dapat membantu upaya-upaya optimasi lainnya yang dilakukan pada halaman artikel.
Tertarik mencoba? Screenpresso tersedia dalam versi gratisan, dan versi inilah yang selama ini saya pakai. Yang ingin install, ada installernya. Yang emoh install, ada edisi portabelnya.
Karena screenshot itu hendak dijadikan pelengkap artikel tutorial Dropbox, tentu saja saya tidak bisa upload begitu saja. Khusus untuk gambar-gambar seperti itu, tidak cukup rasanya hanya dengan mengkompres untuk meminimalkan ukuran file. Biasanya yang saya lakukan adalah membuang bagian-bagian yang tidak diperlukan dalam screenshot, baru kemudian melakukan kompresi.
Untuk mengenyahkan bagian-bagian yang tidak ada gunanya seperti ruang polos di antara dua obyek, saya menggunakan Screenpresso. Aplikasi screenshot yang dilengkapi sejumlah fitur editing yang cukup manis ini sudah lama jadi andalan saya. Snagit, FastStone, Screenshot Captor, PicPick, semuanya lewat.
Snagit? Berat dan banyak dari fiturnya yang tidak saya butuhkan. Screenshot Captor lebih ringan, tapi fiturnya tetap terlalu banyak bagi saya. PicPick lebih gegas dan benar-benar enteng, tapi fitur editingnya tidak memadai. Sedangkan Screenpresso, meski loadingnya lebih lambat daripada PicPick, fitur editingnya sesuai dengan selera saya.
Dan salah satu dari fitur editingnya yang sering saya pakai adalah fitur Cut Out. Fungsinya yaitu untuk memotong area yang tidak dibutuhkan dalam gambar.
Seperti yang anda lihat di gambar, ada ruang kosong yang bisa dibuang. Untuk menghilangkannya, buka jendela editor Screenpresso, klik tab Image, lalu klik Cut Out. Pilih area yang hendak dibuang dan kemudian klik Apply.
Dengan pemotongan tersebut, screenshot yang tadinya berukuran 1005x415 mengkerut jadi 789x415, dari yang semula berbobot 22.7KB menjadi 22KB. Penghematan sizenya memang sangat kecil, tapi setidaknya dapat membantu upaya-upaya optimasi lainnya yang dilakukan pada halaman artikel.
Tertarik mencoba? Screenpresso tersedia dalam versi gratisan, dan versi inilah yang selama ini saya pakai. Yang ingin install, ada installernya. Yang emoh install, ada edisi portabelnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar